Bubar

 17 09 2025


Semalam perpisahan tim branding di Joudah, sebelumnya dihari kamis mba nikin udah cabut duluan, jujur agak aneh sih ini tim, berjalan cuma kisaran 3 bulanan, tapi bawa kesan yang erat dan kuat, 


Entah karena apa, cuma ada perbincangan yang dalam saja, tanpa terikat tapi bisa kuat, tria manusia lahir di 1995, yang ternyata masih muda punya bakat dan perjalanan yang cukup bagus dibandingan ku, 


Sewaktu kenal bilang sama umurannya, ya-itu adalah adaptasi yang bagus banget untuk jadi atas yang punya bawahan diatas umurnya, setelah ku tau umurnya ternyata dibawah ku, seperti ketapel yang ditembak tepat dikepalaku, darrrr!!!! aku lupa aku gagal dalam hal ini, dalam hal yang akunpun enggan untuk menulisnya, ya dalam hal karir,


Seperti kalah segalanya, rasa minder seperti badai yang tiba-tiba dating tanpa tau harus apa, dan menerimanya adalah jalan terbaiknya, "yaudah ngga papa, jalan hidup tiap orang berbeda-beda" kalimat positive ini kemudian muncul entah dari mana, mungkin dari sisi lain ku,


Selanjutnya daffa, manusia usia muda yang sudah banyak bermanfaat untuk orang lain, pertama kali ketemu seperti orang agensi atas, pakaiannya punya ciri khas dia bukan anak semarang gaul yang keren banget dan terlahir dari keluarga baik secara keuangan, tapi setelahnya pertanyaa muncul, "kenapa dia kesini?" dan "apa yang membuatnya kesini?" pertanyaan itu terjawab dikit-demi-sedikit, yaa seperti yang mungkin kebanyakan manusia, dia sedang ada di masa sulit, mungkin sangat sulit atau yang tersulit dalam hidupnya, "tapi dia masih bisa ini-itu" dalam debat pikir ku, tapi balik lagi ke kalimat positive diatas, "yaa perjalanan hidup setiap orang beda-beda" aku menghela nafas, sedikit merasa tidak adil tapi aku harus terima,


Dia baru saja mengalami perjalan yang buruk, perusahaannya yang besar itu terbakar habis menyisakan asa-asa kecil saja, dia baru ditipu oleh koruptor laknat negeri ini, tiga ratus juga yang dikirim koruptor itu harus dikembalikan kenegara, sementara persiapan acara fiktiv itu sudah mendekati matang, dimana vendor-vendor besar dia sudah bayar, jadi dia yang nanggung semuanya, dia bilang habis kisaran limaratus juta, angka yang sepanjang hidupku belum pernah aku miliki, dan dia kehilangan itu,


Aku kaget dengan nominalnya, dan proses kejadiannya, dia bilang gara-gara dia terlalu ambisi, mungkin benar, atau mungkin juga salah, bisa jadi itu jalan yang harus dia tempuh didalam hidup ini, proses dia mungkin harus seperti itu, 


Dia punya pandangan yang masih dasar sekali tentang keimanan, tapi anehnya sudah ke tanah suci, itu yang membuat ku sedikit berfikir tentang ngga semua yang ke sana punya bekal ilmu yang cukup






Komentar

Postingan Populer