Kenapa semua sempurna dipertemuan awal



Siapkah ?

Awal itu adalah hal terindah yang pernah ada dalam setiap perjumpaan, ketika semuanya sempurna dan saling menjaga perasaan satu sama lain, pada titik ini keburukan seseorang sangat sulit untuk dilihat,

Semakin mengenal dan semakin dekat, semakin pula buruk itu datang, dan menerjang, semakin tau bagaimana sifat asli dari seseorang, yang dimaksud dengan sifat asli itu bukan hanya buruknya saja juga baiknya tapi sayangnya orang-orang sudah meng-generalisir kalo sifat asli itu merupakan sifat buruk orang, coba difikirkan dalam-dalam arti kata sifat asli = sifat buruk, maka yang didapat dari sini adalah setiap orang itu mempunyai sifat buruk dan sifat asli mereka seperti itu, dan sifat baik itu merupakan bukan sifat asli manusia itu ?

Semakin kita dekat dengan seseorang, semakin kita tau baik dan buruknya orang tersebut, semakin kita bisa menimbang bahkan menjauhkan orang itu dari diri kita,

Padahal pengetahuan kita itu cukup dari masa lalunya saja, bukan masa lalu keluarganya atau keturunanya tapi masa lalu dirinya sendiri,

Ketika kita menyukai seseorang pada pertemuan pertama yakin lah, bahwa dia itu nggk akan menjadi sosok seperti itu terus (saat pertemuan pertama), pada saat pertemuan berikutnya dia akan menjadi pribadi yang berbeda , dia akan berubah dengan sangat lambat atau cepat,

Lalu kebencian itu datang secara perlambat namun pasti, dan pertanyaan muncul dalam benak yang paling dalam, kemana sosok kemarin itu (pada pertemuan pertama) ?

Apakah manusia semuanya seperti itu ? mereka menyembunyikan sosok aslinya atau menyempurnakan sosok sejatinya ?,

Atau mereka merasa nyaman ketika melakukan hal yang berbeda dengan pertemuan pertama itu ? baik itu hal yang membuat orang nyaman atau membuat dirinya nyaman sementara orang disekelilingnya tidak nyaman dengan dirinya ?

Tapi jika tidak ada hal itu maka dia bukan manusia seutuhnya, ketika diamana manusia itu pasti ada hal salahnya, atau ada hal yang membuat dia menjadi manusia seutuhnya,

Coba kita bayangkan jika hal pertemuan pertama itu, selalu datang ? hal sempurna itu nggk ada cacatnya sedikit pun ? hal sempurna itu berjalan dengan konstant dan stabil ?

Mungkin akan terlihat aneh, kenapa ?

Itu seperti manusia yang rendahan yang ada maunya atau seperti penjilat,yang tampil memuja setiap saat, dan menutup hatinya untuk menilai seseorang,

Ketika ada dua hati yang saling mencintai, tapi hati lainya itu melakukan hal yang sempurna secara terus menerus dan stabil hingga nggk ada yang bisa dibenci dalam dirinya itu, maka kemungkinan manusia itu sedang menyembunyikan sesuatu atau sedang mempunyai keinginan sesuatu yang tidak dia ungkapkan tapi disembunyikan, hingga akihrnya nanti terkuak sendiri,

Disisi lain ketika kita tau keburukan seseorang, maka kita tau sifat manusia orang itu, kita tau dia orangnya seperti apa dan kita bisa beradaptasi dengan dirinya ketika kita nggk menyukai sifat orang itu,

Tapi permasalahanya bukan seberapa banyak sifat buruk orang itu tapi bagaimana kita menerima dengan tulus sifat itu, dan menjadikan bagian darinya tanpa melupakan sifat baik pada dirinya,
Bukankah itu lebih terlihat indah, ketika dimana satu sisi pasangan kita tau celah dan dia menerima kelemahan itu, menerimanya tanpa ada embel-embel dibelakang,
Atau kah kitanya yang harus terus bersikap sempurna jikalau orang didepan kita mengeluarkan sifat buruknya,


Contohnya begini ; ketika dia (A) menerima sifat buruknya (B), maka disisi lain A sedang menerapkan sifat sempurnannya ke B, dan si B sedang membuka sifat buruknya, disini ini si A menerima dengan tulus, dan diwaktu lain giirian si B yang berada di sisi sempurnanya dan menerima sifat buruk A yang sedang terbuka, ?

[08 Juni 2016]

Komentar

Postingan Populer