Puasa 13 Bulan
Meng-Qodo
Puasa 13 Tahun
6 Juni 2016
Pagi ini gua memutuskan untuk ke CFD, yang
kebetulan bertepatan dengan hari buruh internasional tanggal 1 May 2016, tapi
bukan soal CFDnya atau soal demo buruh yang pengen gua ceritain disini,
melainkan seseorang yang meng-qodo puasa romadhon selama 13 tahun yang dia
tinggalkan,
Yaa sayangnya gua lupa siapa namanya, gua
lupa minta kontaknya, gua lupa minta doanya, semoga bisa ketemu lagi dengan
dia, aamiin,
Waktu itu gua lagi duduk dipinggiran jalan
dekat patung kuda depan indosat dan seberang monas, ketika gua lagi enak-enak
duduk tiba-tiba dia datang dengan mengucapkan sama dan berkenalan, waktu itu
kebetulan gua duduk dibangu yang kosong lumayan luas cocok untuk duduk 2 orang
dewasa,
Dia datang dan langsung menyodorkan tangan
untuk bersalaman, pakaianya gamis dengan celana yang nanggung dan tasbih
ditangan,
Pertama sih gua nggk terlalu menanggapi
dia, gua bahkan sempat curiga dengan gerak geriknya ya maklum gua mewaspadai
lingkungan sekitar yang kebatulan nggk gua kenal, sebelumnya gadget gua yang
dua taro serampangan gua bereskan dan gua masukan ke dalam tas lagi,
Dia mulai membuka pembahasan tentang orang
yang demo, kebetulan dibelakang kita itu lagi ada demo besar-besaran demo
buruh, ada yang orasi, ada yang nyannyi-nyanyi dan ada yang sekedar ikut dan
bermain-main di monas,
Dia bilang hal begitu salah dan gua pun
ikut dalam perbincangan awal tentang demo ini, berbincang kesana sini, sampe
akhirnya berbicara tentang keimanan, ya gua rasa tujuan awalnya memang mau
berbincang tentang keimanan atau tentang agama, dalam benak gua dia itu kaya
santri-santri yang datang ke rumah – rumah untuk menasehati mereka, tapi itu
bayangan gua doang yah,
Gua juga tanya dia asalnya dari mana dan
kesini mau apa, ternyata dia kesini itu jualan jam tangan, yaa dia mau usaha
sendiri agar lebih bisa mendekatkan diri sama Allah, yang ditinggalkanya selama
13 tahun belakangan ini,
Ya dia bilang selama 13 Tahun ini dia jadi
berandalan yang lupa sama Allah, lupa sama penciptanya, lupa sama agamanya, entah
sengaja melupakan atau memang benar-benar lupa ,
Yang gua baca disini adalah, tadinya dia mau
ceramahin gua ehh malah kita bertukar pikiran diluar dugaan dia, itu yang gua
lihat dari wajahnya ketika gua lempar pertanyaan pertanyaan yang kurang lebih
dia belum bisa jawab,
Tapi gua dapat pengalaman berharga yang
nggk bakal gua dapat dari orang lain, dia menceritakan masa dulunya yang kelam,
Dia orang sumatra (lupa mana tepatnya, sepertinya padang, logatnya masih sedikit ingat),dia
dulu sempat kerja dinegeri sebrang, yaitu malaysia, nah disana dia mendapatan
hidayah,
Di malaysia dia ikut orang yaa kurang lebih
jadi TWI, mungkin, entah gua nggk tanya detailnya dan sepertinya dia
menutupinya.
Ketika kerja disana dia bersama
teman-temanya yang kebetulan sama-sama lupa akan agamanya, ya sudah ditebak
disana dia nggk sholat, dan nggk menjalankan kewajiban umat muslim , kalo nggk
salah sih dia disana itu 3 tahun, dan balik lagi kesini ditahun ke 4 dan kesana
lagi lupa berapa tahunya,
Disana dia mendpatkan hidayah lewat seorang
santri yang ceramah dari rumah ke rumah, sekali datang itu yaa seperti dugaan
kita, pertama datang yaa dia hanya mendengarkan saja, tapi nggk tergugah
hatinya, tapi Allah berkendak lain, dia gua rasa mulai mendapatkan hidayah
namun masih mengelak dan menolak hidayah itu,
Setelah ke 2 ke 3 dan kesekian kalinya dia
diajak untuk sholat sama santri itu akhirnya dia tergugah, Alhamdulillah,dia akhirnya sholat setelah seklian lama nggk sholat,
dan dia bahkan lupa sama bacaan sholat,
Nah disana dia diajarkan langsung oleh
ulamanya, dan berniat untuk berhijrah ke yang lebih baik lagi, dia lantas
bertobat dengan sebenar-benarnya tobat dan meninggalkan hal yang dilarang oleh
Allah, ‘
Dia ingat kembali betapa rusaknya dia di
13Tahun belakangan ini, dimana ketika dia nggk sholat wajib dan puasa wajib,
maka dari itu dia mengerjakan/meng-Qodo itu semuanya,
Dan yang membuat gua salut adalah dia sudah
meng-Qodo puasa wajibnya yang ditinggalkan selama 13Tahun itu dengan tiap hari
berpuasa selama -+12 Bulan, iya 12Bulan full puasa setiap harinya nggk berhenti
dia bilang, dan dia bilang nggk pernah sakit selama puasa itu, jadi ngerasa
sehat aja terus selama puasa itu, dan lebih enak dan nyaman begini dia bilang,
Dan ternyata pada saat itu ada tukang tahu
yang kebetulan gua laper dan niatnya mau dimakan bareng sama dia, ehh dia
bilang lagi puasa, hah,, terkejut
dalam hati gua, yaudah gua tunda dulu untuk makan didepan dia,
Dia juga meng-Qodo sholat-sholat wajibnya,
dalam sehari dia kaya sholat 2 sampai 3 kali sholat yang sama, gua merasa
bingung karena sampai kapan dia melaksanakan itu, dan gua tanya niatnya giamana
kan kita nggk tau jelas sudah berapa jumlah sholat yang ditinggalkan dalam
13Tahun itu, jika puasa itu gampang untuk dihitung, tapi kalo untuk sholat
sangat sulit karena sangat banyak,
Jadi gini, sholat dalam sehari itu ada ; 2
subuh, 4 dhuhur, 4 ashar, 3 magrib, 4 isya, totalnya ada 17 raka’at, dalam 1
tahun itu ada 365 hari, dikali 13 tahun, 4.745, dikurang 2 hari ditahun
kabisat, maka dikurang 17 x 2 ; 34, maka totalnya ada 4.711 Raka’at, yang harus
dikerjakan,
Bagaimana dengan niatnya, dia bilang sih
yaudah laksanakanya aja dengan niat untuk mengQodo, ya gua bingung mau sampai
kapan ? dan apakah diterima ? jika qodonya waktunya jelas kan lebih afdol,
contoh ; dia mengQodo sholat subuh untuk subuh di tanggal sekian atau untuk
subuh ke 300, maka disana ada kejelasan dalam mengerjakannya,
Jika dia hanya untuk qodo tapi dia juga
bingung waktunya kapan sama aja beribadah dengan cara bingung, tapi disisi lain
keimanan itu nggk bisa rasional beda dengan hal-hal yang bisa diukur dengan
takaran atau timbangan,
Oke kita lupakan untuk pembahasan itu,
skipp,
Tapi sayangnya dia masih kurang wawasan
tentang apa itu sedang terjadi dengan islam masa kini, yang makin kesini makin
tergerus oleh zaman dan digeser oleh islam rasional, islam masuk akal,
Beberapa pertanyaan gua minta pendapat dia,
dia nggk bisa menjawabnya dan langsung bilang maka dari itu kita seharunya
ngaji dan langsung tanya dengan ulama, bukan ulama yang ada di tv-tv itu mereka
bukan ustad mereka itu artis, yang benar-benar ulama itu mereka yang ke masjid
atau kepengajian nggk mau dibayar, karena mereka melakukanya karena Allah,
bukan karena hal lainya,
Setelah sekian lama gua bertukar pikiran
dengan dia gua memutuskan untuk pulang dan karena waktu sudah menunjukan
kisaran jam 11, kita berpisah untuk sementara dan smeoga bisa bertemu lagi
dilain waktu, Aamiin, Terimkasih untuk
pengjaran dan berbagi pengalamanya yang sangat luarbiasa,
Komentar
Posting Komentar