Ketika aku bertanya kepada dosen mtk
28 September 2016
Hari ini adalah hari ke 2 gua kuliah, diawali dengan jalan yang sedikit molor dan macet parah didepan unpem tapi alhamdulillahnya nggk telat masuk kelas,
bahkan bisa sholat magrib dulu,
kelas pertama diisi sama guru matematika, yang cuma diisi sama percakapan warkop, berbagi pengalaman dan jalan pikiran manusia, disini gua dapet pelajaran penting, bahwa terkadang orang yang dewasa itu nggk memikirikan hal hal yang sama dengan umurnya,
bukan gua merendahkan yah,
jadi gini, tapi pas sesi pertemuan dia memperkenalkan dirinya seperti kebanyakan dosen pertama kali ngajar, dan dia memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk bertanya,
gua yang penasaran dengan sosok dia, bertanya sekaligus mau kenal lebih dekat gitu,
gua bertanya dari mulai, apakah dia dosen baru, apakah hanya mengajar diunpam aja dll,
ada pertanyaan yang masih menempel dipikiran pas pulang,
gua bertanya tentang apa keiinginan terbesarnya selama ini ?
sepertinya dia kaget dengan pertanyaan gua ini, terlihat dari ketidak siapan wajah dan standarnya jawabanya,
dia menjawab "ingin selamat dari dunia dan akhirat" seraya berkata seperti doa,
gua merasa belum puas, gua potong dengan pertanyaan lagi,
itukan secara agamis pak, yang lebih duniawi itu apa pak ?
dia sepertinya semakin bingung dengan pertanyaan gua, otaknya sepertinya dengan cepat mencari jawaban,
tapi tidak ketemu dengan kecepatan seperti itu,
jadi dia jawab seadaanya aja, dia bilang sedikit berbelit-belit, dan gua perjelas dengan intinya "ingin bermanfaat bagi orang lain"
so, dari sini gua punya kesimpulan bahwa seorang dosen yang notabene orang cerdas dan ya setidaknya lebih tua dan lebih berpengalaman, masih kaku atau masih bingung dengan "goong" apa dalam hidupnya,
dari jawabnya yang standar itu gua berkesipulan dia nggk punya target yang besar dan dia cita-citakan jauh sebelumnya, ya seperti hanya hidup sedatarnya dan mengikuti arus dengan keahlianya sepertinya,
bukan gua merendahkan loh, tapi pas dia menjawab itu sepertinya gua membaca firasat yang dia sampaikan kalo dia nggk suka dengan pertanyaan gua itu,
kenapa ? kayanya pertanyaan gua itu seperti menyinggungnya atau apa gua nggk tau yang jelas dia seperti membela dirinya sendiri dengan kata-kata jawaban yang keluar pada saat itu, dan dia seperti tersiksa dengan pertanyaan yang gua lontarkan,
diluar itu pertanyaan itu wajar-wajar aja menurut gua, gua hanya ingin berbagi pikiran dan cara pandang aja,
bagaimana seseorang memandang kita sebagai mahasiwa dan tau siapa sih dosen kita itu,
diluar itu hanya gua doang yang bertanya dengan serius, nggk ada lain,
dan sekelas melirik ke gua semua,
nerfous geng ?
ya sedikit, gua harus melawannya dengan ketidak pedulian :)
semoga lain kali bisa kongko atau ngopi bareng pak :)
27 september 2016
Komentar
Posting Komentar